7 Keutamaan Zakat
7 keutamaan zakat yang disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam karyanya Kitab Halal dan Haram dalam Islam.
Berikut ini faedah zakat bagi pribadi dan masyarakat serta hikmahnya:
Bukti kesempurnaan ke Islaman seorang hamba
Karena zakat adalah salah satu rukun Islam. Jika seorang muslim melaksanakannya, maka sempurnalah ke Islamannya dan menjadi lengkap. Tidak diragukan bahwa ini merupakan tujuan yang mulia untuk setiap muslim. Setiap muslim yang mampu akan berusaha untuk menyempurnakan agamanya.
Zakat adalah bukti kejujuran keimanan pelakunya
Karena harta merupakan kepemilikan yang paling dicintai oleh jiwa. Orang yang mencintai harta tidak akan memberikannya kecuali untuk mendapatkan kecintaan yang sepadan dengannya atau lebih besar. Karena itulah dinamakan dengan sedekah (kejujuran), karena ia menunjukkan kejujuran pemiliknya untuk menggapai ridho Allah subhanahu wa ta’ala.
Zakat membersihkan perilaku-perilaku kotor muzaki
Sehingga menghindarkannya dari golongan orang-orang yang bakhil dan memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang dermawan. Karena jika dia membiasakan dirinya untuk memberi, baik memberikan ilmu, harta atau kedudukan, maka jadilah sikap memberi itu menjadi ciri khas dan tabiatnya. Sehingga ia menjadi merasa tidak nyaman jika pada suatu hari belum memberikan apa yang biasanya dia berikan.
Seperti pemburu yang biasa berburu, jika suatu hari dia tidak sempat berburu maka hatinya menjadi gelisah. Demikian juga orang yang membiasakan dirinya untuk berbagi, hatinya akan gelisah jika ada hari yang ia lewatkan tanpa memberikan apapun, baik hartanya, ilmunya, kedudukannya atau pertolongan yang ia sanggupi.
Zakat akan melapangkan hati
Jika seseorang sudah memberikan sesuatu, terlebih lagi harta, maka dia akan menemukan kelapangan dalam dirinya. Bukti ini sudah teruji, tetapi dengan syarat pemberiannya atas dasar kedermawanan dan kerelaan hati, bukan memberi sedangkan hatinya masih mengikuti pemberiannya.
Ibnu Qayyim telah menyebutkan di dalam Kitab Zad Al – Ma’ad bahwa sifat berbagi dan dermawan merupakan sebab-sebab kelapangan hati. Tetapi tidak dapat mengambil manfaat darinya kecuali orang yang memberi dengan sifat dermawan dan kerelaan hati.
Dia mengeluarkan harta dari hatinya terlebih dahulu sebelum dia mengeluarkannya dari tangannya. Adapun orang yang mengeluarkan harta dari tangannya, tetapi harta itu masih berada dalam lubuk hatinya, maka dia tidak akan mengambil manfaat dari pemberiannya itu.
Zakat menjadikan seseorang termasuk golongan orang yang sempurna keimanannya
Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah beriman seseorang dari kalian sehinga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Muslim dari Anas ra.)
Sebagaimana kita senang jika kita diberi harta yang dapat menutupi kebutuhan kita, maka kita juga senang untuk memberi kepada saudara kita. Dengan demikian, kita akan menjadi orang yang sempurna keimanannya.
Zakat adalah satu sebab masuk surga
Karena surga diperuntukkan bagi :
“Orang yang bagus ucapannya, memberi makan kepada orang lain dan orang yang sholat menghadap Allah di malam hari sementara orang-orang sedang tertidur.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Sedang setiap dari kita pasti berusaha masuk surga.
- Zakat akan menjadikan masyarakat muslim seolah-olah satu keluarga
Orang yang mampu, memberi bantuan kepada orang yang tidak mampu, dan orang kaya akan memberikan kepada orang miskin. Sehingga seseorang merasakan bahwa dia memiliki kewajiban untuk berbuat baik kepada saudara-saudaranya sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadanya, Allah berfirman:
“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS. Al-Qashash: 77)
Maka jadilah umat Islam ini seolah-olah satu keluarga besar. Inilah yang disebut oleh orang-orang sekarang dengan ‘solidaritas sosial’. Sedang zakat merupakan cara untuk mewujudkan hal itu. Karena setiap orang melakukannya sebagai suatu kewajiban yang diambil manfaatnya oleh saudara-saudaranya.
Komentar
Posting Komentar